Pengertian
Secara bahasa “Integrated Services”
merujuk pada kemampuan ISDN untuk mengirim dua jenis data yang berbeda
(kombinasi dari voice, fax, data dan
video) secara simultan melalui kabel tunggal. Banyak peralatan bisa diletakkan
pada kabel tersebut dan digunakan sesuai kebutuhan.
“Digital” merujuk pada jenis transmisi
digital, yang membedakan dengan jenis transmisi analog yang digunakan pada
jalur telepon biasa. Selain itu, switching dan pensinyalan pada jaringan ini
juga menggunakan prinsip digital
“Network” merujuk pada kondisi bahwa
jaringan ISDN merupakan perluasan dari sentral telepon lokal dan user, termasuk
seluruh peralatan switching di antaranya. Terminal-terminal analog-pun (misal :
pesawat telepon, fax, modem) bisa dikoneksikan ke jaringan ISDN dengan
menambahkan adapter.
Sejarah ISDN
Sebelum
terciptanya ISDN, ada juga beberapa jaringan konvensional yang digunakan dalam
masyarakat, yaitu:
1.
Jaringan Telepon (PSTN = Public Switched
Telephone Network)
2.
Jaringan komunikasi data (PDN = Public
Data Network)
3.
Jaringan Telex (PSTX)
Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir.
Melihat langkah-langkah penggabungan
diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya,
telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani bidang standardisasi telekomunikasi
Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani bidang standardisasi telekomunikasi
Di dalam ISDN terdapat dua jenis
pelayanan, yaitu:
1.
Basic Rate Inteface (BRI)
Pengaksesan
menggunakan Basic Rate Interface (BRI), Pengaksesan dalam skala kecil (Rumah,
kantor)
· Terdiri dari 2 buah B channels (full
duplex, 64 kbps) dan 1 buah D channel
· Menggunakan tambahan bandwidth
(overhead) 48 Kbps untuk maintenance dan sinkronisasi
· Bandwidth Total = 192 Kbps
2.
Primary Rate Interface (PRI)
Pengaksesan
menggunakan Primary Rate Interface (PRI) Pengaksesan dalam skala besar
·
Terdiri dari 23 B channel (64 kbps) dan
1 D Channel digunakan di USA, Canada dan Jepang (teknologi T1). Total bandwidth = 1.544 Mbps (termasuk
sinkronisasi)
·
Terdiri dari 30 B Channel dan 1 D
channel, Digunakan di Eropa dan Australia (Teknologi E1), Total bandwidth = 2.048 Mbps
Layanan
ISDN di Indonesia
1. Direct
Dialling In. teleponyang tersambung ke jaringan PSTN/ISDN dapat secara langsung
memanggil pesawat cabang STLO.
2. Call
Diversion. Pelanggan yang tidak dapat menerima panggilan dapat mengalihkan
panggilannya ke nomor lain atau ke layanan penjawab (answering service)
3. Do Not Disturb. Pelanggan yang memang
sengaja tidak ingin menerima panggilan untuk suatu periode waktu tertentu dapat
mengalihkan panggilannya ke nomor lain.
4. PBX Line Hunting Service. Seleksi
otomatis dari suatu bundel saluran yang melayani pelanggan ke nomor direktori
umum pelanggan tersebut.
5. Three Party Service. Pelanggan yang
sedang melakukan percakapan telepon dapat menahan percakapannya dan melakukan
panggilan dengan pihak ketiga.
6. Freephone. Sebuah nomor khusus dapat
dialokasikan kepada pelanggan dan beban atas setiap panggilan yang dilakukan
kepada nomor ini biayanya dibebankan kepada pelanggan, bukan kepada pihak yang
memanggil.
7.
Speed Dialling. Pelanggan dapat
melakukan panggilan hanya dengan memutar suatu kode singkat atas sebuah nomor
tertentu yang sudah diset dan tidak perlu memutar seluruh nomor lengkap.
8. Call Waiting. Pelanggan yang sedang
melakukan percakapan diberikan tanda bahwa ada panggilan masuk lainnya.
9. Centrex Service. Layanan ini umunya
hanya terdpat pada PABX dengan menggunakan sentral telepon PSTN/IDN yang
diperlengkap secara khusus.
10.
Malicious Call Identification. Pelanggan
dapat meminta identifikasi panggilan yang diterimanya.
Kelebihan
ISDN :
1. ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas
tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat disbanding PSTN.
2. Efisien. Dalam satu saluran saja dapat
mengirim berbagai jenis layanan (gambar, suara,video) sehingga efisien dalam
pemanfaatan waktu.
3.
Fleksibel.
4.
Single interface untuk terminal
bervariasi
5.
Hemat biaya.
6.
Hanya membutuhan satu terminal tunggal
untuk audio dan video.
7.
Pelanggan dapat menggunakan saluran ISDN
untuk telepon dan data.
8.
Tidak membutuhkan pengkabelan baru,
dapat menggunakan kabel telepon yang sudah ada untuk dimigrasikan ke ISDN.
9.
Koneksi full digital.
10. Instalasi yang relatif cepat oleh Telkom
(apabila sudah tercakup dalam wilayah yang memiliki jaringan ISDN).
No comments:
Post a Comment