Thursday, January 02, 2014

Integrated Service Digital Network (ISDN)

Integrated Service Digital Network [ISDN]
Pengertian
      Secara bahasa “Integrated Services” merujuk pada kemampuan ISDN untuk mengirim dua jenis data yang berbeda (kombinasi dari voice, fax, data  dan video) secara simultan melalui kabel tunggal. Banyak peralatan bisa diletakkan pada kabel tersebut dan digunakan sesuai kebutuhan.
     “Digital” merujuk pada jenis transmisi digital, yang membedakan dengan jenis transmisi analog yang digunakan pada jalur telepon biasa. Selain itu, switching dan pensinyalan pada jaringan ini juga menggunakan prinsip digital
        “Network” merujuk pada kondisi bahwa jaringan ISDN merupakan perluasan dari sentral telepon lokal dan user, termasuk seluruh peralatan switching di antaranya. Terminal-terminal analog-pun (misal : pesawat telepon, fax, modem) bisa dikoneksikan ke jaringan ISDN dengan menambahkan adapter.

Sejarah ISDN
     Sebelum terciptanya ISDN, ada juga beberapa jaringan konvensional yang digunakan dalam masyarakat, yaitu:
1.      Jaringan Telepon (PSTN = Public Switched Telephone Network)
2.      Jaringan komunikasi data (PDN = Public Data Network)
3.      Jaringan Telex (PSTX)
     
      Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir.
      Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
    Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani bidang standardisasi telekomunikasi

Layanan ISDN

         Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu:
1.      Basic Rate Inteface (BRI)
Pengaksesan menggunakan Basic Rate Interface (BRI), Pengaksesan dalam skala kecil (Rumah, kantor)
·        Terdiri dari 2 buah B channels (full duplex, 64 kbps) dan 1 buah D channel
·        Menggunakan tambahan bandwidth (overhead) 48 Kbps untuk maintenance dan sinkronisasi
·        Bandwidth Total = 192 Kbps
2.      Primary Rate Interface (PRI)
Pengaksesan menggunakan Primary Rate Interface (PRI) Pengaksesan dalam skala besar
·         Terdiri dari 23 B channel (64 kbps) dan 1 D Channel digunakan di USA, Canada dan Jepang (teknologi T1). Total bandwidth = 1.544 Mbps (termasuk sinkronisasi)
·         Terdiri dari 30 B Channel dan 1 D channel, Digunakan di Eropa dan Australia (Teknologi E1), Total bandwidth = 2.048 Mbps

         Layanan ISDN di Indonesia
1.  Direct Dialling In. teleponyang tersambung ke jaringan PSTN/ISDN dapat secara langsung memanggil pesawat cabang STLO.
2.      Call Diversion. Pelanggan yang tidak dapat menerima panggilan dapat mengalihkan panggilannya ke nomor lain atau ke layanan penjawab (answering service)
3.   Do Not Disturb. Pelanggan yang memang sengaja tidak ingin menerima panggilan untuk suatu periode waktu tertentu dapat mengalihkan panggilannya ke nomor lain.
4.    PBX Line Hunting Service. Seleksi otomatis dari suatu bundel saluran yang melayani pelanggan ke nomor direktori umum pelanggan tersebut.
5.   Three Party Service. Pelanggan yang sedang melakukan percakapan telepon dapat menahan percakapannya dan melakukan panggilan dengan pihak ketiga.
6.    Freephone. Sebuah nomor khusus dapat dialokasikan kepada pelanggan dan beban atas setiap panggilan yang dilakukan kepada nomor ini biayanya dibebankan kepada pelanggan, bukan kepada pihak yang memanggil.
7.      Speed Dialling. Pelanggan dapat melakukan panggilan hanya dengan memutar suatu kode singkat atas sebuah nomor tertentu yang sudah diset dan tidak perlu memutar seluruh nomor lengkap.
8.  Call Waiting. Pelanggan yang sedang melakukan percakapan diberikan tanda bahwa ada panggilan masuk lainnya.
9.    Centrex Service. Layanan ini umunya hanya terdpat pada PABX dengan menggunakan sentral telepon PSTN/IDN yang diperlengkap secara khusus.
10.  Malicious Call Identification. Pelanggan dapat meminta identifikasi panggilan yang diterimanya.

         Kelebihan ISDN :
1.    ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat disbanding PSTN.
2.   Efisien. Dalam satu saluran saja dapat mengirim berbagai jenis layanan (gambar, suara,video) sehingga efisien dalam pemanfaatan waktu.
3.      Fleksibel.
4.      Single interface untuk terminal bervariasi
5.      Hemat biaya.
6.      Hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video.
7.      Pelanggan dapat menggunakan saluran ISDN untuk telepon dan data.
8.      Tidak membutuhkan pengkabelan baru, dapat menggunakan kabel telepon yang sudah ada untuk dimigrasikan ke ISDN.
9.      Koneksi full digital.
10. Instalasi yang relatif cepat oleh Telkom (apabila sudah tercakup dalam wilayah yang memiliki jaringan ISDN).




No comments:

Post a Comment